Selasa, 29 September 2009

Akhirnya... hampir seluruh umat manusia memuji dan menyembah Tuhan dengan Musik, Nyanyian, dan Tarian... :-)

Dulu...
Sebelum aku mengenal Jalan Keselamatan, aku selalu bertanya-tanya dan bahkan lebih dari itu aku sering menyindir dan menertawakan cara ibadah orang Kristen.
"Ih... mereka itu lucu yah...?! Masa nyembah Tuhan nya pakai nyanyi-nyanyi...??? Aneh banget deh... hahaha....!!" kira-kira begitulah kata-kata ku saat itu yang langsung disambut tawa keras teman-teman ku yang lain. Dan aku percaya, sebagian besar orang-orang yang ada diposisiku saat itu juga berpikiran yang sama dengan ku.

Tapi...
Pada kenyataannya, sekarang banyak diantara kami yang akhirnya bernyanyi, bermain musik, dan bahkan menari dengan maksud untuk mengagungkan nama Tuhan kami. Disadari atau tidak, kami seperti telah memakan sindiran kami sendiri dan menelan ejekan kami sendiri.

Bagi mereka yang rajin, pasti seminggu sekali mengadakan yang namanya 'yasinan'. Membaca surat Yasin dengan diberi sentuhan nada-nada agar terdengar indah di telinga. (mungkin juga sesuai dengan Tajwid, aturan cara membaca huruf-huruf di Al Quran)

Tapi ternyata...,
dibalik ayat-ayat yang sering 'dikumandang'kan itu, tersimpan makna yang sangat dalam.

"Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah layak baginya. Al-Quran itu tidak lain hanyalah pelajaran dan kitab yang memberi penerangan" (QS. 36:69)

apakah itu berarti, sebuah peringatan bahwa Al Quran itu nggak boleh di jadikan Syair / di lagu-lagu kan karena fungsi sebenarnya Al Quran adalah petunjuk hidup / peraturan perundang-undangan yang harus dijalankan...???!!!

Terlepas dari hal diatas,
Saat ini setelah aku mengenal Jalan Keselamatan yang sesungguhnya, aku baru tau dan mengerti kalau dulu Daud (nabi Daud) itu menyembah Tuhan dengan bernyanyi, bermain musik, dan menari. Dan itu sangat menyuka kan hati Tuhan.
Sehingga dalam kisahnya, Daud yang secara fisik terbilang kecil (tidak seperti saudara-saudaranya yang lain yang bertubuh besar dan tegap), dan bahkan kurang dianggap oleh keluarganya, mengalami pembelaan Tuhan yang ajaib. Yang membuat dia mampu mengalahkan musuhnya (Goliat / raksasa musuh bangsa Israel) dan akhirnya menjadi raja bangsa Israel saat itu.

Dan ternyata...
Di Surga itu yang ada hanya pujian dengan nyanyian, musik, dan tarian bagi Tuhan semesta alam. Bukti nyata kalau tahta Tuhan itu dibangun diatas pujian setiap umat manusia adalah : Tuhan memberikan setiap manusia itu naluri untuk bernyanyi, minimal bersenandung. Nggak ada orang yang nggak suka musik, atau nyanyian. Bahkan orang tuli bisa bernyanyi meskipun dia tidak pernah mendengar sebuah lagu dan mendengarkan nyanyiannya sendiri sekalipun tidak bisa.

Pempimpin terbesar iblis yang disebut Lucifer ternyata dulunya adalah malaikat Tuhan yang memimpin pujian di Surga. Tuhan memberikan talenta yang sangat luarbiasa pada Lucifer sebagai pemimpin pujian. Tapi karena Lucifer didapati sombong dihadapan Tuhan (karena merasa sudah hebat dan ingin dipuji juga seperti Tuhan), maka Tuhan mengusirnya dari Surga dan pergi membawa sepertiga dari malaikat penghuni surga untuk menjadi 'anak buah' nya.

Di bumi ini, iblis selalu berusaha untuk membangun tahtanya. dengan berbagai macam kejahatan yang membuat Tuhan murka. dan cara penyembahan terhadap iblispun hampir sama dengan penyembahan kepada Tuhan. Bermusik, bernyanyi, dan menari. yang membedakan adalah... ketika seseorang itu menyembah Tuhan dengan bernyanyi maka yang hadir dalam hati kita adalah rasa damai sejahtera dan sukacita yang melimpah. sementara menyembah iblis, tidak ada damai sejahtera dan sukacita.

Lagu, syair, atau apapun yang kita senandungkan adalah doa kita kepada Tuhan. karena itu, sebaiknya kita pandai memilih lagu apa yang patut untuk disenandungkan. baik syair yang kita senandungkan maka baik pula bagi kehidupan kita. buruk syair yang kita senandungkan, maka buruk pula bagi kehidupan kita.

Ini bukan mitos, tapi kenyataan. Percaya atau tidak, silahkan buktikan sendiri.

Tidak ada komentar: