Selasa, 02 Juni 2009

Ternyata DIA itu Yesus yang di sebut Kristus

Lima tahun yang lalu... aku cuma tau namaNYA. Dan aku lebih suka menyebutnya Isa Al Masih. Karena di Kitab yang dulu jadi pedoman hidupku, namaNYA bukan Yesus. DIA adalah nabi ke-24 yang memang jadi kontroversi diantara banyak kalangan.

Dulu... aku nggak pernah peduli tentang siapa DIA. Sewaktu aku duduk di bangku SMP, dua orang sahabatku adalah Penyembah DIA. Dan aku nggak mempermasalahkan kenapa mereka menyembah DIA. Yang pasti, dibandingkan dengan kebanyakan temanku, mereka berdua cukup punya toleransi dan sikap mereka pun baik. Jadi, aku nggak mau merusak hubungan persahabatanku hanya karena kami menyembah sesuatu yang berbeda.

Aku menghargai setiap perbedaan. Tapi bukan berarti aku 'biasa-biasa' saja dengan apa yang ku jalani waktu itu. Sejak kecil, aku selalu punya kerinduan untuk mencari sosok yang ku sebut Tuhan. Karena aku mengakui segala KuasaNYA, maka tujuanku saat itu hanya ingin punya pelindung yang sempurna, yang nggak ada tandingannya. Karena sejak kecil, aku nggak hidup dengan orang tuaku. Pikirku saat itu, biarpun orang tua dan keluargaku kurang peduli sama aku, yang penting Tuhan selalu bersamaku, menjagaku, dan membelaku setiap saat aku perlukan.
Hal itulah yang membuatku terkesan sangat rajin beribadah, yang membuat keluargaku yang lain terharu karena usiaku masih sangat belia untuk 'rajin beribadah' seperti itu.

Aku selalu merasa ingin dekat dengan DIA yang ku sebut Tuhan meski dulu aku nggak tau seperti apa DIA...??? aku hanya bisa merasakan kalau DIA berjanji untuk selalu menjaga setiap langkah kehidupanku. Akupun bisa membuktikan betapa DIA selalu membelaku dalam banyak perkara.

Saat aku tertabrak motor (saat aku kelas 5 SD) dan kaki kiriku terlindas oleh ban motor, semua orang heran kenapa kakiku nggak terluka bahkan nggak terasa sakit. Saat itu aku percaya bahwa DIA memang menjagaku.

Saat orang tuaku bilang kalau aku nggak boleh sekolah ke tingkat SMU kalau aku nggak bisa dapat SMU Negeri, ternyata sangat jauh diluar dugaanku DIA membuatku berhasil masuk ke SMU Negeri yang ternyata hanya enam orang dari SMP ku yang berhasil masuk SMU tersebut.

Saat camping di suatu daerah di Jawa Barat, aku terjatuh di antara dua batu besar pada semuah sungai yang mengalir cukup deras. Dan orang yang melihatku berteriak cemas karena menganggap mukaku hancur terkena batu besar tersebut. Karena menurut kakak pembina Pramukaku saat itu, posisi jatuhku sangat berbahaya. Tapi nyatanya... DIA melindungiku dari kejadian buruk itu. Aku selamat tanpa luka sedikitpun. Meski aku sempat Shock waktu itu.

Dari beberapa kejadian tersebut... aku bangga mempunyai DIA yang selalu melindungiku.
Hingga saat aku merasa (dewasa), aku rindu untuk hidup sesuai dengan FirmanNYA. Aku bertemu dengan sekelompok orang yang hidupnya sesuai dengan FirmanNYA. Tapi diperjalanan... tiba-tiba kehampaan menghampiriku.

Hingga suatu kejadian yang nggak mungkin kulupakan pun terjadi. Disaat aku sedang 'bingung' dengan siapa Tuhan yang sebenarnya, aku 'jatuh' dalam dosa yang aku sendiri nggak menyangka akan mengalaminya.

Saat itu, aku merasa malu dan protes sama Tuhan. Aku sempat 'ngambek' beberapa saat dengan nggak mempedulikan keberadaanNYA. Hingga aku merasa sangat tertekan, aku datang dan sujud di hadapanNYA dengan penuh pengharapan DIA mau mengampuniku dan aku mau berubah!

Akupun datang dalam sujudku, dengan airmata yang tak hentinya mengalir dan dengan segenap kerendahan hati aku berkata "Ya Allah... aku mohon ampun! aku tahu Engkau sangat menyayangi aku. tapi hatiku saat ini sedang bimbang. Siapakah Engkau sebenarnya? Seperti apakah wujudMU itu? Benarkah Engkau hanya sebuah Sistem? Semakin aku berusaha hidup seperti yang Engkau tulis... aku merasa semakin jauh dari Engkau..."

Satu hal yang tak pernah kulupakan adalah ketika aku merasa DIA menjawabku dalam hatiku. "Ini Aku, aku sangat mengasihimu" kata-kata itu sangat membuat hatiku tenang. Meski saat itu aku belum bisa mengartikan seperti apakah sosok Tuhan itu.

Suatu malam, aku bermimpi. Aku mendengar suara yang berkata "Datanglah kepadaku hai kamu yang letih lesu dan berbeban berat... aku akan memberi kelegaan kepadamu" mendengar suaranya saja aku sudah merasa 'terbuai' dalam kedamaian yang luar biasa. Ditambah lagi dengan melihat sosok yang begitu teduh, aku merasa sangat nyaman. Rasanya DIA sudah lama mengenalku... tapi, aku nggak pernah melihat sosok seperti itu sebelumnya.

Sejenak aku tertegun memikirkan sosok yang "luar biasa" itu. Tapi... tiba-tiba aku teringat akan satu hal yang...??? Tunggu, siluet itu seperti sosok gambar Tuhannya orang Kristen...??? Waadhups... bener nggak yah..??? apa jangan-jangan itu setan?

Kebimbangan mulai masuk dalam hati dan pikiranku. Di satu sisi, aku merasa "tertarik" pada sosok itu, disisi lain aku nggak mau menerimanya begitu saja.

Sejak saat itu, aku makin bersungguh-sungguh dengan apa yang kujalani. Setiap malam aku selalu datang pada Tuhan dalam rukuk dan sujudku. Karena aku nggak mau 'salah jalan'. Aku takut kalau nanti orang kan mengatakan bahwa aku ini orang yang murtad dan kafir.

Berbagaimacam logika memenuhi otak dan pikiranku. Dia bukan Tuhan. Yesus atau Isa Al Masih itu bukan Tuhan. Dia adalah manusia, sama seperti aku dan yang lainnya. Kalaupun Dia punya nilai lebih, itu karena Tuhan menganugerahkan Dia gelar sebagai nabi.

Tapi....
Satu pertanyaan dan jawaban tiba-tiba muncul dalam benakku. "Kenapa kitab suciku yang dulu itu turun dalam bahasa Arab? itu karena Tuhan bicara pada kaumNYA sesuai dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh kaum tersebut. begitu pula dengan Tuhan. ketika Tuhan ingin bicara dengan manusia dan ingin lebih dekat dengan manusia, maka Dia harus menjadi manusia. karena manusia hanya mengerti bahasa manusia."

Pernyataan itu begitu menusuk tajam dalam hatiku. Aku seperti tidak punya alasan untuk menolak bahwa Yesus itu adalah Tuhan yang menjelma menjadi manusia.

Tapi....
aku selalu mencoba mencari pembenaran lain. aku nggak akan pernah mau terima kalau itu nggak masuk akal atau logika. satu pernyataan teman ku pun mematahkan 'pertahananku'. kalau Tuhan itu hanya sebatas logika, berarti Tuhan itu terbatas. Tuhan itu jauh melebihi semua logika kita sebagai manusia.

Ukh... apalagi ya? semua sudah terjawab. Diluar sepengetahuan temanku yang Kristen, aku mencari informasi sendiri tentang Yesus itu seperti apa. Sepanjang bulan Ramadhan Tahun 2004 itu aku lalui dengan membaca dua buku 'suci'.

Hingga saat aku menerima ajakan temanku untuk ke gereja, saat itu aku berkata dalam hatiku. "aku kesini untuk mencari Tuhan. Tuhan yang Maha Berkuasa atas segala sesuatu. terserah, mau Tuhannya orang Kristen, orang Hindu, orang Budha, atau orang Islam. aku datang tidak sebagai pemeluk agama apapun. kalau aku mendapatkan jawaban siapa Tuhan yang sebenarnya, aku mau taat dan setia dan melakukan apapun yang Engkau mau! Seumur hidupku aku akan terus setia kepadaMU".
aku duduk pada barisan kedua dari bangku gereja di GBI Moderenland Tangerang. saat itu aku merasa risih mendengar mereka begitu mengagungkan nama Yesus. Dan aku nggak suka! aku lebih suka ketika mereka menyebutkan nama Allah (meskipun pengucapannya beda denganku).

Pada saat sesi Khotbah, bapak pendeta yang berdiri di depan mimbar bicara panjang lebar. Tapi, seolah-olah dia hanya bicara kepadaku. Karena aku masih sangat ingat ketika beliau bilang "kalau saat ini anda datang untuk mencari Tuhan, anda datang ketempat yang paling tepat! Tuhan begitu mengasihi anda. Dia telah lama menunggu anda datang kepadaNYA." ups... aku sangat terkejut dengan kata-kata itu. Tiba-tiba saja detak jantungku semakin cepat. Aku merasa sangat tersanjung dan...
kembali pendeta itu berkata "jika ada saudara yang hadir di sini saat ini yang merindukan Tuhan dalam kehidupan saudara, silahkan berdiri. saya akan berdoa untuk saudara" aduh...!!! masa aku harus berdiri? kalau aku berdiri berarti aku mengakui bahwa Yesus itu adalah Tuhan dong?

saat itu aku nggak sanggup untuk berdiri. aku malah duduk sambil menangis. aku nggak pernah menangis didepan umum. untuk pertama kalinya aku ke gereja dan aku menangis...???

Minggu-minggu berikutnya aku selalu rindu untuk datang kembali ke gereja. Entah bagaimana, aku mulai berangsur nggak peduli dengan pendapat orang lain. Mungkin mereka akan bilang aku ini musrik atau menduakan Tuhan atau apalah istilah 'penghakiman' lainnya.

Hingga akhirnya, setelah melalui perjalanan panjang yang sangat 'berliku' Januari 2005 aku menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat Pribadiku. Saat dibaptis, aku merasa Tuhan mengangkat separuh dari diriku. aku sendiri nggak tau itu apa? hampir lebih dari seminggu aku merasa menjadi seperti 'orang baru'. Merasa seperti sedang beradaptasi dengan sesuatu yang baru yang ada dalam diriku.

Sejak saat itu, aku selalu ingin keluarga dan orang-orang disekitarku mengalami hal yang sama denganku. Aku rindu mereka juga mendapat keselamatan seperti aku. Setiap kali aku melihat orang yang belum diselamatkan, aku bisa menangis sedih tentang orang itu. Termasuk pada orang yang pernah sangat menyakitiku pun aku merasa kasihan padanya. Belakangan aku tahu kalau hal itu menunjukkan Tuhan ingin aku berdoa untuk orang-orang tersebut.

Sejak Yesus ada dalam hidupku, aku selalu bersyukur akan apapun yang terjadi dalam hidupku (pun itu bukan hal yang enak untuk dirasakan). Tuhan Yesus (aku bisa mengatakannya dengan mantab sekarang... :-) ) telah mengubahku dari orang yang sangat 'logis' menjadi orang yang percaya pada kebesaran kuasa Tuhan (yang didalamnya ada Mukjizat), dari orang yang pendendam dan mudah sakit hati, menjadi orang yang mudah memaafkan dan berpikir positif bahwa semua hal yang boleh Tuhan ijinkan terjadi adalah untuk membuatku menjadi manusia yang lebih baik dihadapanNYA.

Banyak hal telah Tuhan ubahkan dalam kehidupanku, juga banyak yang telah DIA pulihkan. Hubunganku dengan keluarga yang dulu tidak harmonis, sekarang sangat harmonis. Pelan tapi pasti, Tuhan membuat orang tuaku menerima keberadaanNYA dalam hidupku. Juga pada keluarga besarku yang lainnya. Sekarang... mereka bisa melihat bahwa didalam Yesus aku berubah menjadi anak yang 'manis' dan 'menyenangkan'. (itu adalah ungkapan tidak langsung dari orang tuaku yang dulu nggak pernah sangat menolakku).

Dan janjiNYA "Dia akan selalu membawaku naik dan tidak turun..." terbukti. Pun "Dia tidak pernah membiarkanku berjalan sendiri" itupun terbukti benar!.

Sekarang, aku bisa berkata dengan sangat yakin : "Aku bangga memiliki Yesus Kristus dalam hidupku. dan aku... nggak akan pernah bisa hidup tanpa DIA ada dalam hidupku."

Sekian tulisan saya ini, biarlah menjadi berkat bagi setiap yang membaca.

Jesus Love you all... :-)

1 komentar:

Bayu Probo mengatakan...

Selamat menikmati perjalanan bersama Kristus.